Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol[2] (bahasa Inggris: waxy steroid) yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah.[3] Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.
Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron.
Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar
kimia kolesterol. Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan
molekul yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis.
Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah.
Kolesterol dapat dibuat secara sintetik. Kolesterol sintetik saat ini mulai diterapkan dalam teknologi layar lebar (billboard) sebagai alternatif LCD.[4]
Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya
berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk
mengghindari hal ini. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk
bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol HDL
merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh.
Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160–200 mg. Kadar kolesterol
yang tinggi dapat diturunkan dengan simvastatin, tetapi simvastatin memiliki efek samping mempercepat timbulnya Katarak
atau memperburuk Katarak bagi mereka yang sensitive terhadap obat ini,
oleh karena itu sebaiknya gunakan Atorvastatin yang lebih sedikit efek
sampingnya dan telah ada Generiknya pula. Seorang dokter menyarankan
konsumsi bekatul akan sangat baik bagi kesehatan dan menurunkan kadar
kolesterol.[5]
Sebenarnya Serat apapun (Oats, Sayur, Buah) akan mengikat sebagian
lemak dan dibuang bersama BAB, tetapi yang lebih utama adalah pengaturan
makanan (diet).
Kadar Kolesterol pada usia 9 tahun dapat mencerminkan Kadar
Kolesterol pada usia 40 atau 50 tahun. Di Texas, Amerika Serikat 1 dari 3
anak berusia 9-11 tahun mengalami Kolesterol Tinggi. Obesitas dapat
memperburuk Kadar Kolesterol, tetapi 35 persen yang berbadan kuruspun
dapat mengalami Kolesterol Tinggi.[6]
Sebenarnya 70 persen Kadar Kolesterol dipengaruhi oleh Enzim Tubuh di
Hati, tetapi Lemak Jenuh Berantai Panjang akan memperburuk Kadar
Kolesterol dan terutama Lemak Trans yang Berantai Menengah, tetapi
bersifat Stabil, tidak mudah/dapat memecah menjadi Rantai Pendek. Oleh
karena itu di beberapa Negara Bagian di AS, makanan ringan (snack) dan
juga Restoran Cepat Saji, harus mencantumkan Kalori Total, Kalori dari
Lemak dan juga Kadar TransFat. Tidak ada salahnya Screening Kolesterol
mulai pada usia 9 tahun, cukup Pemeriksaan Kolesterol Total saja dan
jika Kolesterol Totalnya melebihi 200, maka perlu lanjutan Pemeriksaan
Kolesterol LDL (HDL tidak perlu dulu) dan juga Pemeriksaan Triglyceride.
Kini telah diketahui Kadar TransFat ternyata jauh lebih berbahaya
daripada Kadar Kolestrol Jenuh, oleh karena itu sekarang Amerika Serikat
mulai menggunakan Minyak Sawit (bukan minyak kelapa atau minyak kacang
tanah), karena bebas TransFat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar